Jumpa Pak Ahok

Pada postingan sebelumnya tentang terjebak macet, diakhir tulisan saya menyisipkan satu informasi bahwa Pak Ahok akan ada kunjungan kerja ke Rotterdam. Dan saya tuliskan juga harapan saya untuk bisa bertemu beliau, entah dimana. Saya berkhayalnya sih papasan di Centrum Den Haag. Ya namanya berkhayal kan sah saja, meskipun kadang tidak masuk akal. Kenapa saya ingin sekali bertemu beliau? karena memang saya ngefans sejak awal beliau muncul sebagai calon wakil gubernur. Entah kenapa sejak pertama saya suka dengan cara berkomunikasi beliau yang blak-blakan, meskipun hal ini selalu menjadi sorotan dan protes keras karena omongan beliau yang terlalu pedas. Selain itu, saya juga suka karena cara pandang beliau akan suatu permasalahan disertai solusi yang out of the box. Saya menilai beliau pintar dan kreatif. Satu lagi, beliau ganteng :D. Jadi sejak kemunculan beliau, saya selalu bilang ke teman-teman dekat kalau suatu saat -entah kapan- saya ingin bertemu secara langsung, bersalaman dan foto bersama. Namanya juga impian, jadi tidak masalah kalau setinggi-tingginya.

Minggu pagi, 20 September 2015 saya melihat digrup FB postingan video penyambutan Pak Ahok di Schiphol oleh beberapa warga Indonesia, yang mayoritas adalah ibu-ibu. Mereka antusias sekali menyambut Pak Ahok sembari memberikan bunga mawar. Setelahnya mereka bersama menyanyikan Indonesia Raya. Saya hanya menelan ludah iri dengan ibu-ibu tersebut karena sudah bisa bertemu Pak Ahok. Beberapa jam kemudian menjelang tengah hari saya buka kembali FB dan mendapati pengumuman digrup kalau ada undangan terbuka untuk siapapun (jadi tidak hanya warga negara Indonesia) yang ingin bertemu Pak Ahok sembari acara keakraban, untuk datang langsung ke KBRI di Den Haag jam 8 malam sambil membawa paspor. Saya langsung screen capture pengumuman itu dan mengirimkan ke Crystal. Kenapa Crystal? karena dikomen pada tulisan saya sebelumnya, dia juga ingin bertemu Pak Ahok. Pendeknya saya mencari teman ke KBRI. Crystal langsung menyetujui. Saya juga mengajak Rurie, seorang teman yang tinggal di Gouda.

Sebelum berangkat, saya pamit ke Suami “Hon, wish me luck ya. Aku mau foto sama idolaku,” yang disambut suara “euwww.” Saya terbahak. Singkat cerita, saya bertemu Crystal dengan dua temannya dan Rurie di Den Haag Centraal jam 7 malam. Kami langsung menuju ke KBRI. Sesampainya disana ternyata ruangan sudah penuh sesak dan kami datang pada saat acara tepat dimulai. Disediakan kursi tetapi tidak cukup menampung mereka yang datang sehingga sebagian besar berdiri bahkan sampai meluber ke kantin bagian belakang. Acara ramah tamah tersebut diisi oleh sesi tanya jawab selama 2 jam. Saya dan Rurie yang awalnya berdiri dideretan paling belakang, akhirnya bisa meringsek ke tengah, sehingga bisa melihat Pak Ahok dengan jelas. Wah, rasanya tidak percaya bisa berdiri dengan jarak yang dekat dengan Pak Ahok.Β  Saya awalnya tidak ada bahan yang ingin ditanyakan, entah kenapa tiba-tiba muncul sebuah pertanyaan. Mumpung bisa tanya langsung sama Beliau. Tapi saya tidak beruntung, tidak ditunjuk oleh Bapak wakil Dubes karena saking banyaknya yang bertanya. Yang menjadi topik pertanyaan mereka adalah tentang reklamasi, upah minimum Jakarta, Sumber Waras, banjir dan kemacetan Jakarta, kunjungan kerja Pak Ahok ke Rotterdam, masalah transportasi umum di Jakarta, pembangunan sarana olahraga, jaminan kesehatan, tentang musuh politik Pak Ahok dan sisanya saya lupa tentang apa (terlalu fokus ke Pak Ahok haha) . Seperti biasa, beliau menjawab dan menerangkan dengan sejelas-jelasnya diselingi dengan guyonan yang bisa membuat seisi ruangan riuh tertawa, menjadikan suasana santai tapi serius. Dan cara beliau menerangkan jalan keluar akan suatu masalah selalu out of the box.

Pak Ahok
Pak Ahok

Ditengah tanya jawab seperti itu tiba-tiba Rurie berbisik kepada saya “kalau kamu disuruh memilih, pada saat bersamaan kamu memilih bertemu Jon Bon Jovi atau Pak Ahok?” Saya langsung tergelak tertahan mendengar pertanyaan dia.

Rame
Rame
Antusias
Antusias

Setelah sesi tanya jawab selesai, bagian akhir adalah yang ditunggu mungkin hampir sebagian besar yang datang, yaitu foto bersama. Karena para ibu mendominasi ruangan, bisa dibayangkan langsung ricuh, terjadi huru hara berdesakan untuk merangsek kedepan. Ibu-ibu tersebut gahar dan ganas. Padahal sejak awal Bapak wakil Dubes sudah berkali-kali memperingatkan “Yang rapi dan tertib ya,” tapi tetap saja ibu-ibu yang gahar itu lebih menguasai “medan peperangan”. Sementara saya dan Rurie hanya terbengong tidak tahu harus bagaimana. Setelah kami sudah pada barisan depan, tiba-tiba Pak Ahok digiring keluar. Semua langsung kecewa. Harapan untuk foto bersama musnah sudah. Saya dan Rurie melangkah lunglai keluar ruangan. Sementara Crystal masih berbincang dengan teman-temannya.

Saya melihat banyak orang yang masih bergerombol didepan pagar bangunan utama. Saya berujar ke Rurie orang-orang ini masih menunggu apa, kan sudah tidak ada sesi foto. Ternyata saya salah. Mereka sedang mengantri foto dengan Pak Ahok. Dan yang mengantri tidak hanya WNI lho, beberapa WNA juga saya lihat berbaris dalam antrian. Sekarang antrian lebih tertib tetapi tetap berdesakan. Karena sudah kepalang tanggung, kami ikut mengantri. Setiap 15 orang bisa berfoto dengan Pak Ahok. Tidak berapa lama menunggu, akhirnya giliran saya dan Rurie. Rasanya masih tidak percaya. Senang luar biasa bisa bertemu langsung dengan Pak Ahok. Saya salaman juga. Aslinya ada yang ingin diucapkan, tapi karena grogi adanya hanya mulut yang menganga sambil tersenyum. Norak ya hahaha.

image2

Ibu yang dibelakang dong, Juara ngajak Pak Ahok Selfie :D
Ibu yang dibelakang dong, Juara ngajak Pak Ahok Selfie πŸ˜€

Sepanjang pulang saya dan Rurie cekikikan. Bagaimana tidak, kami kelayapan keluar malam-malam meninggalkan suami dirumah untuk bertemu lelaki lain :D. Senang sekali khayalan untuk bertemu Pak Ahok secara langsung ternyata bisa juga jadi nyata. Moral of storynya : berkhayal saja setinggi-tingginya mumpung gratis, siapa tahu suatu saat bisa jadi nyata :). Lalu melanjutkan khayalan yang lain. Siapa tahu bisa bertemu Dalai Lama atau Chris Martin atau Jon Bon Jovi atau…. (lalu panjang listnya)

Note : Saya memang sengaja tidak menulis secara gamblang isi pembicaraan temu akrab dengan Pak Ahok. Kan judul postingan ini Jumpa Pak Ahok, bukan Agenda Kunjungan Kerja Pak Ahok :D. Banyak media yang sudah mendokumentasikan secara lengkap baik tulisan maupun rekaman tentang kunjungan Pak Ahok ke KBRI Den Haag. Monggo disearching saja.

-Den Haag, 21 September 2015-

Semua foto adalah milik pribadi

28 thoughts on “Jumpa Pak Ahok

  1. Cieeeee cieeeee bisa foto barengan Ahok. Orangnya menyenangkan ya, cuma berapa kali ketemu kalau pidato panjang banget dan itu lagi itu lagi, sampai bosen aku *ngelamak*.

    Coba KTPmu Jakarta Den, wis tak fotocopy gawe support Ahok untuk jadi Gubernur. Teman Ahok, hehehe.

    1. Iyo, rasane pidatonya diulang2. Aku sering lihat di youtube semacam sama semua. Tapi dia sendiri mengakui kalau suka banget ngomong, sampai lupa waktu saking semangatnya haha.
      KTPku Jakarta Ail. Sampai ganti 2 kali malahan. Sebulan lalu aku wes nyerahno fotokopiane nang koncoku sing pas mampir nang Den Haag. Aku pesen “jangan lupa ini untuk mendukung Pak Ahok ya, bukan untuk gadaikan motor” hahah.

  2. Kesampean ya Den haha.
    Btw.. soal Dalai Lama, aku sama si Matt paling sering diskusi ini. Kalau ketemu beliau kita ngomong apaa ya hehehe. Dan selalu kocak2 komen kita berdua

    1. Niat banget ya malam2 keluyuran buat ketemu Pak Ahok hahaha. Iyaa Non, aku juga sering mikir, ntar kalau ketemu Dalai Lama beneran apa ya yang mau diobrolin. Aku koleksi buku2 beliau. Adeemm banget kalau baca. Barengan aja Non kita janjian ketemunya. Biar meriah haha

    1. Iyaa seneng banget. Ini juga beruntung sebenarnya karena KBRI arrange acara dadakan. Untung rumah deket. Rejeki ga kemana haha

  3. bener Mba, walaupun mimpinya kelihatannya mustahil dan jauh, tp jangan berhenti, aku punya banyak pengalaman yang menurut aku dulunya cuma mimpi dan jauhhh banget, tp ketika kesampaian aduhh rasanya luar biasa πŸ˜€ happy for you, mba πŸ˜€

    1. Iyaa Astrid. Aku tuh kalo sudah pengen sesuatu, kebawa ngayal mulu. Tapi aku selalu yakin kalau menghayal itu bagian dari doa. Kan kita melakukan berulangkali. Sesuatu kalau diucapkan dan dilakukan berungkali itu semacam doa. Dan semesta akan berkolaborasi mewujudkannya. Hahaha sok iye banget ya omonganku. Thanks πŸ™‚

  4. Sik asik ketemuan idola πŸ™‚ dadakan banget ya open session-nya dengan Ahok.. Den, Rotterdam itu sister city-nya Jakarta loh..makanya tinggal di Rotterdam deh, berasa di tinggal Jakarta..hahaha..enggak banget sih tapi baguslah Jakarta mau ada tuker teknologi dengan Rotterdam.
    Hari ini denger berita di radio pas nyetir ke kantor soal Ahok lagi keliling Rotterdam. Ngetop deh Ahok di Belanda hari ini terutama buat yg lagi terjebak macet di jalanan πŸ˜€

    1. Hahaha iya Indah, sampe pulangnya ga bisa tidur saking senengnya. Norak haha. Iya dadakan banget, karena dengar2 yang minta diadakan ibu-ibu itu. Akhirnya KBRI bikin deh acara sama beliau. Pas temu karab kemaren, beliau juga sering menyebutkan tentang sister city itu. Besok kan mau pulang. Ibu-ibu mau nyegat di Bandara dong. Mau mengucapkan selamat perpisahan hahaha. Heboohh banget deh. Tenar Pak Ahok di Belanda.

  5. Hai Den senang yaa ketemu idola πŸ™‚ . Apalagi idolanya yg datang ketempatmu hehe. Kemaren aku lihat di fb, ampunn ibu2 yg jemput pak Ahok dibandara ada yg cipika cipiki serasa milik pribadi haha. Btw aku selalu baca postinganmu, walau belakangan jarang komen πŸ˜€ .

    1. Hai Nel, iyaaa senang tak terkira pokoknya. Haduuhh emang ibu-ibu itu tiada duanya deh. Ganas banget seruduk sana sini. Tapi aku jadinya ada kenangan kan kalo begini. Pak Ahok sabaarr banget ngeladenin ibu-ibu. Padahal aku sudah gemes aja.
      Gpp Nel, aku sudah seneng banget dibaca haha.

  6. Cie yang ketemu dengan Pak Ahok. Seru banget yak.
    Saya juga suka sama gayanya yang menggebrak tapi kadang suka gak suka kalau dah bawa isi kebun semua. Tapi memang Jakarta (Indonesia) perlu orang yang kayak dia yang berani melawan yang dulu2nya dah begono.
    Moga bisa ketemu Dalai Lama, nanti ajak2 saya juga ya. Pengen ketemu beliau

    1. Iya Ryan. Setelah salaman rasanya pengen joged2 saking senengnya hahaha. Gpp deh norak namanya ketemu idola :D. Cara bicaranya yang blak-blakan kadang bikin gemes sendiri. Smeoga Tuhan selalu melindungi setiap langkah baiknya dan menjauhkan beliau dari orang-orang jahat. Yuukk kita bareng2 ketemu Dalai Lama. Biar aku ga grogi haha.

        1. Kan ketemu beliau yang super tenar dan wise banget. Aku suka grogian klo ketemu idola haha. Iya, kalo dari hp dipastikan banyak gagalnya. Wong dari laptop aja tingkat kegagalan tetap tinggi. Anyway, aku sudah seneng kok kalo ada yang mau baca blogku ^^. Sadar diri kolom komennya susah banget diakses. Entah kenapa *lirik suami yang bikinin blog.

          1. itu lirikannya level berapa Deny? πŸ˜€
            Barusan baca status temen di FB yang share artikel tulisan soal Pak Ahok yang melarang pemotongan kurban di jalan raya. Bacain komentar di artikelnya itu antara sedih, marah, dan lainnya nih

            1. lirikan level pedas diatas mbah Jingkrak haha *jadi laper
              Pak Ahok kemaren bilang “saya sudah kebal diserang sana sini dari isu agama sampai isu yang remeh temeh. Gubernur itu sebenarnya musti modal otot juga sih. Otak aja ga cukup.” Super Pak Ahok!

    1. Wah aku sengaja ga rekam fee. Aku mau fokus ke diskusi Pak Ahok aja. Soalnya aku lihat sudah banyak yang merekam. Dan pasti sudah beredar di Youtube. Coba search aja. Pasti bertebaran rekamannya di Youtube. Hari ini saja beritanya sudah ada dimana-mana tentang kunjungan kerja beliau ke Rotterdam. Aku masih ada KTP Jakarta nih. Bisa dipakai buat milih kayaknya haha

Leave a Reply to PujiCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.