Cerita Akhir Pekan – Lari ke Hutan Jalan di Pantai

Gimana, judulnya sudah sangat mengAADC belum 😅 -atau kuharus lari ke hutan kemudian belok ke pantai?- 😜

Akhir pekan memang kami lalui di hutan dan di pantai, selain kerjabakti berdua seperti biasa bersih-bersih rumah dan saya masak untuk persediaan beberapa hari kedepan. Akhir pekan suami dimulai hari Jumat karena dia sudah libur sedangkan saya mulai Jumat sore saat pulang kerja. Karena Jumat minggu lalu panasnya luar biasa, tidak ada angin jadi makin menambah hawa panasnya, maka sepulang saya kerja kami makan es krim. Sebenarnya makan es krim karena ingin merayakan sesuatu juga sih, jadi sekalian bersepeda ke toko es krim dekat rumah yang murah meriah dan enak, makanya rame setiap saat.

Pacaran makan es krim.
Pacaran makan es krim.

Sabtu hampir seharian dengan Mama mertua karena pagi sampai siang kami membantu Beliau belanja dan ngobrol di rumahnya. Trus siangnya Beliau mentraktir kami makan di restoran Indonesia andalan saya dan suami yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Kenapa andalan? Karena memang rasanya lebih cocok untuk lidah kami dibanding restoran-restoran Indonesia lainnya yang ada di Den Haag. Andalan saya di restoran ini adalah Tekwan, selain Pempek karena memang restoran ini terkenal dengan Pempeknya (bukan postingan berbayar, hanya testimoni dari pelanggan yang puas). Biasanya restoran ini tidak terlalu ramai kalau siang, meskipun pada saat akhir pekan. Untungnya saya sudah pesan tempat dua hari sebelumnya. Ternyata begitu kami datang, rame sekali. Beberapa orang yang datang setelah kami, tidak bisa makan karena tempat sudah penuh dan mereka memang tidak pesan tempat dulu sebelumnya (saya dengar ada yang datang dari Jerman). Hawa yang panas dan restorannya tidak mempunyai AC, akhirnya pintu dibuka agar sirkulasi udaranya lancar. Mama makan gado-gado  minumnya kopi, saya makan tekwan minum teh botol, suami makan sate kambing rames (dia selalu pesan ini kalau makan di sini) plus es campur tape. Duh senangnya ditraktir Mama, bisa bungkus juga haha mantu kemaruk. Setelahnya sampai rumah kami leyeh-leyeh, mau lanjut ke pantai tidak kuat dengan panasnya (sok banget ya ga kuat panas, padahal panasnya belum ada apa-apanya dibandingkan Situbondo dan Surabaya😅). Malamnya kami nonton film Princess Diana di TV Belgia (lupa nama salurannya). Baru tahu tentang kehidupan percintaan Lady Di setelah bercerai. Meskipun katanya film ini dibuat berdasarkan gosip saja, bukan fakta. Nonton film sambil makan rujak petis.

Rujak petis isi kangkung, kacang panjang, timun, tahu dan tempe
Rujak petis isi kangkung, kacang panjang, timun, tahu dan tempe

Minggu cuacanya tidak terlalu bagus, tidak terlalu buruk juga. Mendung seharian, tapi kadang-kadang muncul matahari. Kami bangun pagi. Suami sepedahan 50km, saya masak sambil nunggu dia pulang sepedahan. Saya masak bumbu urap, botok tempe teri, sambel tumpang, dadar jagung panggang, ubi kukus. Jadi menunya semua serba kukus, rebus, panggang, tanpa minyak. Menu tersebut selain untuk makan siang juga untuk menu makan siang kami berdua selama beberapa hari kedepan. Untuk bumbu urapnya sekalian masak banyak untuk stok di freezer. Botok dan sambel tumpangnya memakai tempe setengah busuk, karena saya memang punya persediaan.

Setelah 1.5 jam masak dan selesai semua, suami datang dari sepedahan. Lalu kami pergi ke hutan dekat rumah untuk lari. Saya selalu senang kalau lari di hutan, tidak terlalu terasa capek. 

Hutan dekat rumah
Hutan dekat rumah
Yang kiri cukup 6km saja, yang kanan 10km plus sepedahan 50km
Yang kiri cukup 6km saja, yang kanan 10km plus sepedahan 50km
 


Pulang lari, langsung santap semangka. Duuhh segernyaaa! Setelahnya kami makan siang. Selepas makan, suami bersih-bersih kamar mandi, nyapu dan cuci peralatan masak. Saya ngurusin kembang-kembang.

Segeerr!
Segeerr!
Makan siang kami : Botok (isi teri, tempe, daun kemangi, belimbing wuluh. Males bungkus pakai daun, akhirnya dikukus saja), sambel tumpang, urap sayur, Quinoa, dadar jagung panggang, ubi manis ungu dan oranye
Makan siang kami : Botok (isi teri, tempe, daun kemangi, belimbing wuluh. Males bungkus pakai daun, akhirnya dikukus saja), sambel tumpang, urap sayur, Quinoa, dadar jagung panggang, ubi manis ungu dan oranye
 

Setelah kerja bakti dan istirahat sebentar, kami lalu ke pantai yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah (antara Scheveningen dan Kijkduin). Ya karena cuacanya memang mendung mendung sendu plus angin kencang, jadinya ya tidak terlalu berharap banyak matahari akan bersinar. Tapi lumayan bisa menghirup aroma laut. Sewaktu kesana, banyak banget yang sedang olahraga apa ya namanya ga tahu saya. Semacam surfing tapi ditarik parasut gitu. Karena angin kencang dan ada ombak juga jadi pantai rame dengan mereka yang sedang olahraga ini, selain beberapa orang yang lari sore.

Mantai kami di hari Minggu
Mantai kami di hari Minggu
Olahraga seperti ini
Olahraga seperti ini




Jadi, akhir pekan kami seperti puisi dalam film AADC ya -ku lari ke hutan lalu belok ke pantai- 😅 semoga akhir pekan kalian juga berwarna bersama orang-orang tercinta.

Seminggu kedepan Den Haag kembali nyentrong panasnya☀️ Semoga minggu ini keceriaan dan keriaan selalu bersama kita semua.
-Den Haag, 29 Agustus 2016-

Semua foto dokumentasi pribadi.

33 thoughts on “Cerita Akhir Pekan – Lari ke Hutan Jalan di Pantai

    1. Hahaha di sini memang hutannya ga seserem di Indonesia Mbak. Hutan di sini ya kayak gini, hutan terawat gitu. Soalnya jadi tempat orang olahraga dan jalan2. Hiburan orang Belanda kan jalan2 di hutan, duduk2 pinggir danau atau duduk2 di taman.

  1. Hai Mba Deny pa kabar? Kerja dimana sekarang? Full time ya…makin keren blognya. Nanti datang ke Pasar Raya di Wassenaar? Sekarang 3 hari lo pesta rakyatnya…

    1. Hai Mbak Diah, wah surprise mampir ke blog kami. Alhamdulillah kabarku baik2 saja. Wah, terima kasih dibilang keren blognya, tempat meditasi nih Mbak, nulis Blog hehe. Iya, aku sudah kerja.
      Tahun ini aku ga datang ke Wassenaar karena ada acara lain. Iya nih makin oke aja sampai 3 hari Pesta Rakyatnya. Pengen datang yang jadwal wayang kulit, tapi lihat nanti. Semoga kabar Mbak Diah dan keluarga sehat2 selalu ya. Aku beberapa kali ngintip blognya, berharap ada tulisan baru hehe.

      1. Doakan mudah2an dalam waktu dekat bisa up-date blog mungkin artikel2 lama aja yah hehe masalahnya suka males nyusun foto-fotonyaa…. Lagi belajar nulis novel sekarang (kali aja tembus ke penerbit) sambil ngurus anak dan tetep ngajar part-time… Wihh, bahasa Belandanya sepertinya udah fasih ya kerja di perusahaan Belanda mah 🙂

        1. Waahh keren Mbak nulis Novel. Aku kepengen bisa nulis cerpen kayak dulu lagi. Tapi daya imajinasinya sekarang agak berkurang haha. Semoga berhasil Mbak nulis novelnya, semoga tembus ke penerbit. Bahasa Belanda tetap belajar ini, masih sering kesrimpet grammaticanya

  2. Waw, suaminya sepedaan 50 km. Setara jakarta-bogor itu. Serasa mau pingsan kalau saya. Lah naik kereta jakarta-bogor aja kadang berasa cape. Hehehe

    1. Iya, saya dan suami pernah sepedahan 90km, tapi itu dalam sehari dan berhenti2 pula. Kalau buat orang Belanda, sepedahan jarak jauh sudah biasa 🙂

    1. Kalau di Jatim namanya dadar jagung Ko, kalau di tempat lain jadi bakwan jagung atau perkedel jagung haha. Enak banget Ko *dipuji sendiri. Tanpa minyak jadi makan ga merasa bersalah

    1. Haha dibikin enak aja Pak. Kalo kata orang Jawa kan sawang sinawang. Weekend waktunya buat enak enak, weekdays waktunya buat cari duit
      Terima kasih Pak Alris, makanan rumahan kesukaan saya dan suami

  3. Pecahkan saja gelasnya, Mbak.:D
    Ya ampun Mbak, sepedaan 90km itu rasanya kayak apa ya? Dengernya aja bikin pengen ngulet di kasur.hahahaha
    Rujak petisnya menggoda Mbak, aku jadi laperrrr. Kok foto yang botoknya ora muncul ya Mbak?
    Seger liat ijo royo gitu ya Mbak, aku suka pantai tapi aku benci panas.hahaha
    Di Jakarta cuacanya ora karuan Mbak, sebentar panassss bangetttt terus ga lama mendung dan hujan.:(

    1. Buat dia 90km itu sudah biasa Wulan. Aku pernah sih 90km waktu ke ladang tulip, tapi itu total seharian. Sedangkan suami kayaknya ga sampai 4 jam. Foto botok jadi satu sama foto urap dll yang ada di meja. Yang kiri sebelah atas. Iya, kata teman hujan deres tadi.

  4. Kalo Mbak Deny gak tahan panas di Jakarta cuaca lg gak jelas. Sebentar panas sebentar hujan. Hidup dan makan sehat banget deh, keren. Aku ‘dipaksa’ suami nih biar hidup sehat. Haha. Parah bgt.

    1. Iya Jakarta lagi ga jelas ya cuacanya. Barusan dapat kiriman video teman lagi hujan duereess banget. Semoga ga banjir Frany. Kami berdua memang doyan olahraga, apalagi suami tiap hari selang seling antara renang, lari, gym dan sepedahan. Kalau aku lari, renang dan sepedahan. Kalau makanan, ga ada pilihan soalnya masak sendiri Frany. Jadinya lebih milih yang sehat2 aja haha. Dari sebelum nikah kami juga sudah hobi makan sayur, buah. Kalau di Indonesia aku lemah iman dengan goreng2an dan tukang jualan yg ada dimanapun saja haha.

  5. Enak rumahnya deket ama hutan dan pantai. Jadi bisa sering2 mampir. Tapi suaminya baik banget mau bantu bersih2 sama nyuci peralatan masaknya he he he…..

    1. Iya, deket sama alam jadi enak suasananya.
      Namanya kan rumah tangga, jadi ya kerjasama. Masak ya musti istri sendiri yang mengerjakan semua pekerjaan RT suami dengan kesadaran sendiri mengerjakan semua pekerjaan RT, di sini kan ga ada mbak yg bantu2, semua dikerjakan berdua.

    1. Pempek Elysha,
      Bruijnings Ingenhoeslaan 124, 2273 KT Voorburg.
      Itu nama restoran dan alamatnya Indah. Ga terlalu jauh dari Centrum tempatnya. Kami cocok dengan rasa makanannya, mantab kayak makanan rumahan. Bakso malangnya juga enak. Nyaris semuanya enak haha. Soalnya kami ga terlalu cocok dengan rasa Si Des. Waahhh mau ke Belanda Desember ya. Selamat liburan Indah, dan selamat mampir makan makanan Indonesia

    1. Masih panas Situbondo sama Surabaya Ye. Kalau di sini panas membara tapi udaranya ada seger2nya meskipun ga ada angin. Kalau Sby dan Stbd panas clekit2, lembab pula. Tapi aku guayyaaa ngomong di sini ga kuat panas hahaha

    1. Bukan tahu petis itu Aggy haha, rujak ala Surabaya gitu. Rujak petis pakai sayuran dan tahu tempe.

  6. aduuuuuuuh sampai dengan tekwan aku sudah galfok Den…

    btw sepedahan 50km iku koyo opo rasaneeee.. whoaaaaa, wiken kmaren muter2 ke hengelo pp 10km sdh makin soak kakikuuuuuu…

    1. Seminggu sebelumnya dia malah sepedahan 90km. Aku sik gegoleran nang kasur sampai dia datang lagi haha *istri pemalas kalau ke Den Haag, mampir deh ke Pempek Elisha. Duh iku tekwannya juara! Aku rasane pengen mbungkus 5 porsi lek ga eleng kudu mbayar haha.
      Soak kaki hahaha.

Thank you for your comment(s)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.