Bieslanddagen 2018

Akhir pekan kali ini sebenarnya kami tidak ada rencana yang spesial. Ada teman yang datang ke rumah hari sabtu. Dia bersama suaminya. Saya buatkan tahu berontak aka tahu isi dan siomay ayam udang. Tidak sempat memfoto karena langsung diserbu. Kata mereka enak sampe nambah-nambah. Kalau kata saya siomaynya tidak sesuai yang saya harapkan rasanya. Tapi ya sudah, wong tamu dan suami saya suka, anggap saja memang enak. Menu makanan kami sekeluarga akhir pekan ini adalah cumi asin pete tempe super pedas dan sop sayuran daging plus buntut, dimakan pakai sambel kecap.

Cumi asin pedes
Cumi asin pedes

 Sabtu malam suami nanya, kami akan ke mana besok minggu. Saya usul ke Delft saja karena cuaca bagus. Akhirnya sepakat hari minggu kami akan ke Delft naik sepeda dari rumah dan setelahnya ke rumah Mertua. Prakiraan cuaca menyebutkan matahari akan cerah dan suhu akan sampai 22°C. Senang sekali. 

Minggu pagi seperti biasa suami olahraga ke luar. Sesampainya kembali di rumah, dia memberitahu lebih baik rencana ke Delft kota diganti ke acara lainnya yaitu Bieslanddagen. Wah tentu saja saya antusias. Kami pernah ke sini pada tahun 2016, saya pernah tuliskan di blog ini. Silahkan dicari jika ingin tahu lebih lengkap tentang acara ini. Bieslanddagen itu adalah pestanya petani dan peternak. Letaknya hanya 15 menit naik sepeda dari rumah. Acaranya di dekat hutan dan dalam area peternakan dan pertanian. Acara ini berlangsung tanggal 1 dan 2 September 2018.

Kami beberapa kali membeli sayur dan telur ayam di area ini. Jadi kalau beli sayur, kita bisa langsung memetik sendiri lalu menimbang dan uangnya taruh di kotak yang disediakan. Kalau ada kembalian langsung ambil di kotak itu juga. Harga per kg nya sudah ada di sana. Dan disediakan kalkulator juga. Intinya sistem percaya karena tidak ada yang menjaga. Beli telur ayam pun begitu. 

Nah, kami hari ini ke acara ini. Yang datang ke Bieslanddagen ini didominasi oleh keluarga dengan anak-anaknya. Acara ini gratis, disediakan beberapa fasilitas permainan pun gratis. Jadi anak-anak bisa bermain di alam terbuka, mendayung sampan, bermain bersama sapi dan kuda, melihat ayam-ayam dan masih banyak lagi permainan lainnya. Semuanya gratis. Bahkan ada beberapa stan yang menyediakan makanan dan minuman juga gratis.

Kali ini, kami mencoba naik traktor petani dengan duduk di atas jerami. Duh, saya senengnya minta ampun. Padahal cuma naik traktor gratisan. Entah, rasanya senang merasakan sensasi naik traktor, melemparkan ingatan ke masa kecil di desa, saya sering ikutan naik traktor di

Melihat anak-anak sangat menikmati segala macam permainan yang ada di ruang terbuka, saya dalam hati sampai berkata kalau mereka beruntung bisa bermain diruang terbuka dengan udara yang masih bersih dan tanpa harus membayar. Padahal letak area ini tidak jauh dari pusat kota Delft. Ya, anak-anak di sini memang hiburannya adalah bermain di taman, jalan-jalan ke hutan, memberi makan angsa di sungai, berenang di danau, bermain di taman bermain yang sudah di sediakan di setiap kompleks rumah, dan masih banyak kegiatan di ruang terbuka dengan fasilitas yang didukung oleh pemerintah. Hal-hal yang nampak sederhana, mungkin di tempat lain justru jadi sesuatu yang mewah karena sudah langka. Apakah di sini ada Mall? Jangan dibayangkan Mall seperti Tunjungan Plaza atau Galaxy Mall atau PIM, di sini tidak ada. Makanya mereka sudah sangat bahagia dengan kegiatan di alam yang gratis dan dengan udara yang bersih dan kegiatan lainnya misalkan ke perpustakaan. 

Naik traktor dengan duduk di kotak jerami benar-benar pengalaman baru buat kami kali ini. Kami dibawa berputar ke area peternakan dan pertanian. 

Begitulah cerita akhir pekan kami. Bagaimana akhir pekan kalian? Semoga akhir pekan kalian juga menyenangkan bersama orang-orang tersayang. 

-Nootdorp, 2 September 2018-

25 thoughts on “Bieslanddagen 2018

  1. Aku mau ke rumahmu juga Den, mau tahu isi favoritku dan cumi pedes yum..yum… Nasinya anget ya Den… Kata Deny; emang restoran emakmu! Hihi…

  2. Waaa seru banget naik traktor. Aku belum pernah kayaknya naik traktor, paling pernah juga naik setump, apa termasuk traktor juga ya? Itu loh yang truk gede buat menggilas jalan yang baru diaspal – keuntungan kencan sama alumni teknik sipil 😀
    Aku kok suka ya naik mesin-mesin berat begitu, berasa naik robot 😀

    1. Seruu Dit. Aku dulu waktu kecil sering naik traktor. Ngikut tetangga di kampung kalau pas lagi ngeratain sawah.
      Wiihhh yang buat gilas aspal itu kayaknya lebih gede dari traktor haha pasti lebih seru. Iya bener, naik traktor atau mesin2 berat gitu rasanya kayak berpetualang gimannaaa gitu. Padahal ya cuman muter2 sawah :)))

  3. Huaaaaa. Seru banget Deeeen acarane. Ngiri akuuu.
    Pengen ngajak anak bisa ke tempat-tempat kek gini tapi ndek endi neng kene kaaan. Paling kudu ke Bogor atau Bandung. Males duluan karena nyetir dua jam-an dhisik. Huhuhu…

    1. Iya kalau di kota besar ancene angel ya Dan. Kalaupun misalkan ada, biasanya mbayar larang. Serba salah memang. Kalau di sini ya mainan anak2nya ya outdoor gitu. Ga usah adoh2, kali pinggir omah haha.

    1. Sejak kecil mereka sudah dididik tentang kejujuran. Bukan disangkutpautkan ke agama, tapi lebih ke makna kejujuran itu sendiri. Makanya kebawa sampai dewasa dan lingkungan pun memungkinkan untuk berjualan asas kepercayaan gini

  4. Subhanallah, hal – hal yang mbak Deny sebutkan di post amat sangat langka di Jakarta tapi sih masih lazim di daerah. Oh ya, otaknya juga gak komersil yg apa-apa diduitin. Padahal mereka mayoritas non muslim ya tapi kelakuannya seperti yang diajarkan di ajaran Islam.

    Weekend kemarin rutinitas seperti biasa akhir pekan aja. Karena awal bulan = bayar ini itu. Hehe. Jadi dikondisikan aja

    1. Iya Fran, kalau di kota besar, bener2 barang langka macam di Jakarta. Tapi kalau di kampung atau desa, masih banyak.
      Orang sini mengajarkan kejujuran sejak anak-anak. Bukan hanya mengajarkan saja tapi mencontohkan dan melaksanakan secara konsisten. Kejujuran bagimereka tidak ada sangkutpautnya dengan agama. Tetapi memaknai dengan benar2 arti jujur. Makanya kebawa sampai dewasa. Kalau mau berbuat curang mikirnya beribu kali atau malah ga kepikiran sama sekali

  5. Duh Den masakannya bikin salfok hahaha, walo ga doyan pete tapi liat si ijo ikut mejeng jadi segerrr mataku

    Btw emang ya di sini asas kepercayaan dan kejujuran lumayan kece, kalo di jakarta naro kotak disuruh bayar dan ambil kembalian sendiri ga mungkin kayanya, yang ada pedagang bingung sayuran abis kotakne pun kosong wkwkwk

    1. Hahahah bukan hanya kotaknya yang kosong tapi hilang sak kotak2nya :))) ingat banyak kejadian kotak amal di Masjid hilang sak kotak2nya.

  6. Keren ya acaranya. Coba diadakan di kampung di desa Indonesia,skala kecil saja, pasti keren. Memotivasi petani untuk bangga pada profesi pilihan.

    1. ya Pak, ini acara lokal yang didukung oleh pemerintah setempat. Makanya konsepnya bagus dan yang datang pun senang

  7. seru ya.. banyak ruang hijau dan ruang buat anak2 eksplore alam. alhamdulillah anak2ku juga bukan pecinta mall, masih lebih suka masinan pasir di depan rumah atau sepedaan muter kampung. Walau kalau dan asyik nonton film ya kadang lupa waktu 🙁

    1. Iya seru Mbak banyak ruang hijaunya. Ga usah jauh-jauh, biasanya disetiap komplek rumah pasti ada aja taman bermain atau taman biasa yang pinggirnya kali. Nah biasanya anak-anak ya mainnya di sana. Itu aja anak2nya dah nampak bahagia banget.
      Wah enak itu sepedahan muter kampung. Jadi penjelajah kampung haha

Thank you for your comment(s)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.