Belanda Akhirnya Cerah dan Hangat

Suasana kampung tempat tinggal kami

Setelah minggu sebelumnya suhu turun sampai 1°C, sejak kamis lalu Belanda kembali menghangat dan matahari tidak tanggung-tanggung muncul setiap hari, konon sampai hari selasa besok. Bukan hanya itu, kami setiap hari juga disuguhi langit yang birunya tanpa cela *hiperbola tapi nyata adanya.

Intinya, saya benar-benar menikmati (meskipun ya sedikit ongkep alias gerah) suhu 24°C. Seperti biasa, kalau sudah cerah begini, saya kebingungan cari kegiatan di luar rumah. Pengennya jalan terus seharian kalau tidak ingat setrikaan menanti dan perut yang harus diisi (masak maksudnya). Nah kalau cuaca cerah seperti ini, saya juga males masak yang ruwet. Yang penting cepat, gampang cuci peralatan masaknya supaya bisa jalan-jalan di luar rumah sesegera mungkin. Menu andalan yang tidak ruwet adalah soto ayam. Saya sudah punya stok bumbu soto ayam di freezer, jadi tinggal cemplung ke rebusan ayam.

Kamis minggu lalu, saya mendadak punya ide untuk melihat pasar keju tradisional yang ada di Gouda. Cerita lengkapnya akan saya tulis terpisah ya. Sempat mampir ke rumah Rurie, numpang makan siang haha. Karena semangat ada sinar matahari, kami yang keluar rumah sejak jam 9 pagi, baru kembali ke rumah lagi jam setengah 5 sore. Sebahagia itu saya menghangatkan diri di luar rumah, jalan kaki jauh, dan duduk-duduk sejenak di taman. Tapi memang tidak bisa disangkal, besok harinya pinggang saya rasa patah. Boyok cuklek, legrek, tapi hati gembira.

Pasar Keju di Gouda
Pasar Keju di Gouda

Apa kegiatan kami jika sedang cuaca cerah seperti ini? Ya memaksimalkan aktivitas di luar rumah. Jalan kaki, olahraga pagi, bermain sepuasnya di taman bermain, berkunjung ke pusat kota Den Haag, bahkan piknik di pantai abal-abal yang ada di kampung tempat tinggal kami. Selain itu, karena libur panjang Paskah, suami ada di rumah selama 4 hari. Jadi menyenangkan siang hari ada yang membantu saya dengan pekerjaan rumah. Rejeki lainnya, Mama mertua mentraktir kami makan di restoran Indonesia favorit Beliau.

Olahraga Pagi
Olahraga Pagi
Cakep banget ya warna langitnya
Cakep banget ya warna langitnya
Menu andalan akhir pekan, soto ayam
Menu andalan akhir pekan, soto ayam
Cerah
Cerah

Mengapa disebut pantai abal-abal? Karena sesungguhnya ini adalah danau, tapi dibeberapa area diberi pasir seolah-olah seperti di pantai. Jadi kalau panas seperti ini, banyak yang berjemur di pinggirnya dan anak-anak bisa bermain pasir seperti di pantai. Di mana ada matahari, di situ juga kegiatan BBQ dimulai. Ketika kami piknik, banyak yang membawa peralatan BBQ, bahkan ada yang niat membawa kompor dan penggorengan, masak mie goreng haha. Sayangnya kami hanya kebagian aromanya saja, padahal berharap diberi sepiring mie goreng. Nasib! Sedangkan kami berbekal aneka roti yang dibeli dari Lidl dan minuman serta Chips yang beli di AH. Sungguhlah terlihat perbedaannya sungguh nyata dibandingkan yang bawa penggorengan dan masak mie goreng di tengah orang-orang yang berjemur haha. Eh tapi kami diberi es krim oleh anak kecil yang duduk di depan. Rejeki.

Piknik di pantal abal abal
Piknik di pantal abal abal

Rasanya tidak pernah bosan memandang langit yang warnanya biru sempurna. Dan juga tidak pernah bosan mengabadikan dengan kamera (Hp tanpa editan, karena malas mengedit). Saya puas-puaskan dengan cuaca panas ini sebelum hujan kembali datang, angin, dan langit abu-abu. Cuaca Belanda sesuai fitrahnya. Genieten van! Dua foto terakhir ini adalah suasana kampung tempat tinggal kami.

Suasana kampung tempat tinggal kami
Suasana kampung tempat tinggal kami
Suasana kampung tempat tinggal kami
Suasana kampung tempat tinggal kami

-Nootdorp, 22 April 2019-