Den Haag Royal Christmas Fair 2016

Sejak saya pindah ke Belanda, kami sebenarnya sudah berencana setiap bulan Desember akan mengunjungi pasar Natal yang ada di Jerman atau negara-negara lain yang masih di sekitar Belanda. Kenapa tidak di Belanda saja? Kata suami pasar Natal di Belanda kurang berkarakter, maksudnya beda tipe dengan yang ada di Jerman atau Belgia atau Austria. Tapi kalau yang saya baca dari Internet, yang ada Valkenburg dan Dordrecht bagus pasar Natalnya. Mungkin ke dua kota tersebut bisa kami agendakan selanjutnya.

Karena Desember ini tidak bisa pergi jauh, maka kami menunggu pasar Natal yang ada di Den Haag buka sejak 15 Desember sampai 23 Desember 2016. Pasar Natal yang ada di Den Haag ini lokasinya ada di beberapa yaitu di pusat perbelanjaan, Lange Voorhout (kawasan kedutaan besar), dekat museum Mauristhuis dan ada beberapa tempat lagi yang tidak sempat kami kunjungi. Tadi malam setelah membeli barang untuk kado-kado Natal (iya saya selalu telat kalau beli kado Natal :))), menunggu suami pulang kerja sambil memutari pasar Natal yang disekitar pusat perbelanjaan. Yang saya temukan adalah truk-truk berjejer yang jual makanan. Den Haag yang saya lihat tadi malam cantik sekali, penuh kerlip lampu.

Den Haag
Den Haag

Setelah bertemu suami, kami lalu menuju ke pasar Natal yang ada di Lange Voorhout. Dari kejauhan tampak stan-stan berwarna putih yang berjejer. Wah besar juga ya, pikir saya. Setelah masuk (gratis) kami mulai perlahan memperhatikan ada stan apa saja di sana.
Den Haag Royal Christmas Fair 2016
Den Haag Royal Christmas Fair 2016
Den Haag Royal Christmas Fair 2016
Den Haag Royal Christmas Fair 2016
Den Haag Royal Christmas Fair 2016
Den Haag Royal Christmas Fair 2016
 

Den Haag Royal Christmas Fair 2016
Den Haag Royal Christmas Fair 2016
Den Haag Royal Christmas Fair 2016
Den Haag Royal Christmas Fair 2016

Lalu kami menjumpai sekelompok orang yang bernyanyi lagu-lagu bernuansa Natal. Seru deh karena kostumnya seperti yang saya lihat di film-film jaman dulu. Apalagi waktu mereka bernyanyi Jingle Bels (saya merekamnya), wah terasa sekali suasana Natalnya. Akhir-akhir ini juga cuaca dingin sekali. Kurang saljunya aja nih.

Den Haag Royal Christmas Fair 2016
Den Haag Royal Christmas Fair 2016
https://youtu.be/p4mxLhPM0Og

Nampang dulu
Nampang dulu
Setelah sampai ujung, dengan sadar masing-masing dari kami ternyata dalam hati membandingkan dengan pasar Natal yang ada di Köln yang kami kunjungi tahun kemarin. Suami yang niat ingin minum Glühwein tidak ada satu stan pun yang jual di sini. Sampai dia bilang, yuk ke Aachen saja lihat pasar Natal di sana haha. Ya memang tidak bisa dibandingkan dengan Köln sih pasar Natal yang ada di Den Haag ini. Namanya pun bukan Christmas Market ya. Tapi kami tetep terhibur dengan berkeliling stan yang ada di sana. Meskipun pulangnya suami mengajak mampir makan soto ayam di restoran Indonesia (wahaha niatnya beli Glühwein, ujung-ujungnya malah makan soto ayam)

Penampakan Soto Mie dan teh tawar panas. Rasa-rasa makan di pinggir trotoar di Indonesia kalau begini. Nikmat
Penampakan Soto Mie dan teh tawar panas. Rasa-rasa makan di pinggir trotoar di Indonesia kalau begini. Nikmat

CERITA SELIPAN

Hari kamis saya membuat lemper karena suami ada perayaan Natal di kantornya dan masing-masing orang disuruh bawa makanan yang khas. Lalu suami tanya apakah saya bisa membuat lemper karena sebelumnya saya pernah membuat lemper pesanan teman-teman kantornya dan mereka suka. Saya lalu menyanggupi untuk membuat lemper kembali, wong ya tidak terlalu susah tinggal gulung gulung. Saya membuat 30 buah yang rencananya akan saya bagikan juga ke tetangga kiri kanan dan Mama mertua. Setelah saya antar beberapa lemper ke tetangga, ternyata saya langsung diberikan kue coklat karena satu diantara mereka sedang membuat kue coklat untuk acara Natal di sekolah anaknya. Lalu tadi malam mereka mengantar lagi kue-kue coklat ke rumah. Dan suami juga membawa pulang kue coklat dari kantornya. Dan saya pun mendapatkan parcel Natal dari tempat kerja yang isinya kebanyakan coklat. Walhasil kulkas kami sekarang bergelimang kue-kue coklat dan coklat. Wah bahaya ini, bisa naik timbangan haha. Belum lagi setoples kaasstengels yang saya buat membuat tangan kami tidak berhenti buka tutup toples (resep kaasstengels saya contek dari sini). Mudah-mudahan kaasstengels ini masih ada penampakannya sampai hari minggu.


Selamat mempersiapkan perayaan di hari Natal bagi yang sedang mempersiapkan. Saya dan suami mengundang Mama mertua dan keluarga lainnya untuk makan malam di rumah dan tentu saja kami tidak sabar menunggu saat membuka kado-kado yang sudah dipersiapkan.

Pohon Natal di rumah kami
Pohon Natal di rumah kami

SELAMAT NATAL!

-Nootdorp, 23 Desember 2016-

19 thoughts on “Den Haag Royal Christmas Fair 2016

  1. Pingback: illuminati join
  2. Pingback: uniccv
    1. Hahaha iya bener Fe, sampai kesel dia muter2 ga ada yg jual Glühwein sama sekali. Mudah2an tahun depan bisa ke Brussel, pas lihat vlogmu (eh apa di twitter ya) jadi pengen lihat yg di Brussel, soalnya aku suka banget lampu2 dan pertunjukannya.

  3. Wah mbak cantik sekali itu lampu2nya, jadi inget di Zurich mereka bahkan punya nama khusus utk lampu2 di jalan utama dr stasiun, nama lampunya Lucy hehehe. Semua org selalu menantikan kedatangan si Lucy tiap winter hehehe lucu yah. Iya mbak ke pasar natal klo gak nemu gluhwein kurang nampol hihihi…tp sotonya juga nampaknya enak mbak 🙂 selamat menikmati hari Natal ya mbak!

    1. Wah, sampai ada namanya ya lampunya haha. Cantik pula namanya Lucy. Iya nih suamiku sampai kesel karena ga bisa minum Glühwein, tapi sedikit terobati karena dia bisa makan soto ayam meskipun kata dia rasanya asin banget haha!

  4. Ternyata masakan2 sederhana indonesia seperti soto ayam disajikan juga di restoran. Juga aneh loh klo ngeliat orang belanda suka lemper ha ha ha….. Coba kasih masakan indonesia lainnya mbak deny biar ibdonesia srmakin terkenal.

    1. Kalau di Den Haag, banyak banget restoran Indonesia. Jadi ga kesusahan kalau mau makan makanan Indonesia. Besok ini rencananya aku bikin nasi kuning akan kubagi2 ke tetangga haha

  5. Haha nggak ada yang mengalahkan pesona soto ayam ya mba Den…
    Bikin kuker spt kaastangels kalau di indonesia lebih baik bikin sendiri…belakangan sering ngerasain kaastangels tapi rasanya spt ber msg….

    1. Suamiku memang doyan banget sama soto ayam. Kalau di restoran Indonesia yg dipesan biasanya kalau ga soto ayam, gado-gado atau nasi pecel haha.
      Wah bahaya juga ya kalau kebanyakan msg. Ganti rasa asin kejunya pakai msg, bikin sakit tenggorokan malahan ya.

    1. Ini sotonya bukan di Christmas Market Ndine haha! Melipir ke restoran Indonesia. Aku sih sebenarnya berharap di Christmas market ada yang jual ronde haha.

  6. Wah ada puhun natalnya mbaaa 🙂 cantik puhunnya bercahaya mba Den.
    Aku belum punya, rencana tahun depan mau beli puhun Natalnya agar Natal tahun depan anak bisa hias puhun Natal sendiri ^_^
    Disini gak ada chistmas market mba. Tahun dulu ada didalam pelataran gereja kayak stan makanan gitu, trus beberapa pernik natal kayak bando tanduk rusa dan jepitan rambut anak.
    Tapi tahun ini gak ada kayaknya. Semalam maen ke gereja hanya lihat pohon-pohon yang emang ada digereja itu yang dihias sama lampu2 dan salju palsu hehe… trus ada juga kandang Natalnya. Tapi tidak segreget tahun lalu mba kayaknya. Biasanya dari tanggal 20 Desember udah rame dipelataran gereja. Sekarang enggak…
    Mba Denny foto-foto yang banyak dan upload di sini donk mba aku suka baca blog mba ini apalagi lihat foto2nya. Berasa lagi ada di Belanda aku mba hehehehe…
    Have a nice day mba Den.
    Salam hangat dari Ira 😉

    1. Terima kasih Mbak Ira. Wah seru juga ya aku ikut ngebayangin kemeriahan di pelataran gereja. Semoga tahun mendatang ada lagi. Kadang2 aku lupa moto2 karena asyik jalan. Makanya fotonya sedikit

      1. Sama2 mba Den 😀 Hihihi iyah dalam 12 bulan ini yg aku tunggu adalah bulan keduabelas itu mba krn bagiku pribadi desember itu rasanya kayak malam hari yg penuh bintang dan angin sepoi sepoi ibaratnya mba 😀 jd selalu dinanti nanti.

  7. Ya ampun den itu beneran ada soto? Enaknyoo. Kebayang di pasar natal Swedia ada jajanan gini haha. Pohon natalmu apik den. Salam natal juga di Den Haag

    1. Haha Helena itu soto bukan ada di pasar natalnya. Tapi di restoran Indonesia. Konsentrasimu baca buyar gara2 lihat foto soto mie ya haha.

Leave a Reply to Ira KaharCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.