Sudah lama ternyata saya tidak menulis di blog. Terakhir menulis di sini, Januari 2025. Padahal banyak sekali hal – hal yang terjadi dalam hidup sehari – hari selama beberapa bulan yang sudah terlewati. Memang harus saya akui, sumber kemalasan saya menulis panjang karena terlalu asyik bermain media sosial. Sebagai pemanasan sebelum kembali aktif kembali di blog, saya akan menuliskan topik yang ringan saja.
Liburan tanpa membuka sama sekali media sosial yang saya punya.
Jadi ceritanya, kami baru saja selesai liburan musim panas selama 25 hari, roadtrip dari Belanda ke Jerman – Denmark – Swedia – Denmark – Jerman – Belanda. Hampir setiap musim panas, kami sekeluarga memang senang melakukan perjalanan jauh, darat, dan dengan durasi minimal 3 minggu. Tahun lalu ke 7 negara arah bawah (kalau di peta). Sedangkan tahun ini ke negara – negara di bagian atas.
Sebelum liburan dimulai, saya sudah berniat untuk tidak membuka satupun media sosial yang saya punya : Instagram, Facebook, Twitter, dan Threads, selama liburan. Saya ingin menikmati liburan secara maksimal tanpa harus berbagi fokus dengan membuka media sosial. Saya ingin bebas sejenak dari mengamati hidup orang lain, kecanduan membuka medsos, dan tidak fokus dengan dunia nyata. Selain itu, saya merasa sudah terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial akhir – akhir ini. Saya ingin detox dulu dari kecanduan ini.
Malam hari sebelum berangkat, saya sudah log out dan uninstall semua media sosial yang saya punya (twitter sudah saya lakukan 2 bulan sebelumnya) tanpa woro – woro apapun. Ya kan namanya mau liburan, masa mau woro – woro. Lagian, siapalah saya ini. Artis juga bukan. Saya hanya pamitan di twitter waktu itu. Takutnya punya tanggungan yang belum saya selesaikan.
Salah satu yang saya sudah tidak pernah lakukan lagi selama 11 tahun terakhir adalah tidak update apapun selama liburan. Kalaupun saya tetap buka media sosial, saya membahas atau unggah hal yang lain. Jika liburan sudah selesai, baru saya unggah foto dan cerita selama liburan. Semacam late post. Nanti saya akan bahas pada tulisan yang lain tentang hal ini.
Yang saya masih aktifkan cuma Strava dan Goodreads. Strava karena saya masih sempat lari selama liburan (wow ambisius) dan jalan kaki jauh. Jadi lumayan lah nambah angka statistik di Strava. Itupun saya tidak buka kalau sedang tidak terhubung. Sedangkan Goodreads, ya untuk laporan ke reading challenge.
BAGAIMANA RASANYA SELAMA LIBURAN OFF DARI MEDIA SOSIAL?
WOW Surga sekali. Baru kali ini saya benar – benar tidak membuka sama sekali medsos selama liburan. Tidak merasa kangen bahkan merasa sangat damai. Saya bisa menikmati liburan secara maksimal tanpa harus berbagi fokus dengan membuka telepon secara sering atau saat malam hari sebelum tidur. Saya maksimal hadir untuk diri sendiri, anak – anak, dan suami. Saya bisa sering bengong melihat apa yang ada di depan mata. Tidur bisa lebih lama dan panjang tanpa terputus. Otak saya fokus dengan apa yang terjadi saat itu. Otak saya jadi sangat enteng dan fresh. Buka mata di pagi hari setelah bangun tidur, bukan Hp lagi yang saya ambil. Tapi bengong dan ngelamun :))) Liburan kali ini benar – benar saya nikmati sekali, hadir nyata.
Saya tetap mengambil sebanyak mungkin foto dan merekam segala yang dilewati selama liburan. Saya kan sesi dokumentasi kalau di rumah :)))
Saya jadi berjarak dengan telefon jika di rumah sewa. Tidak sedikit – sedikit membuka Hp untuk mengecek isi medsos. Saya membaca buku dengan fokus. Selama 3.5 minggu, saya bisa menyelesaikan membaca 2 buku selama liburan. Lumayanlah ya.

Saat di Ribe, Denmark. Selesai membaca 2 buku ini dengan tuntas selama 3.5 minggu.
Karena tiba – tiba libur tanpa woro – woro, ada beberapa teman yang juga mutual di IG yang tau nomer WhatsApp saya, mengirimkan pesan apakah saya sehat kok tidak tampak story harian dalam waktu yang lama. Saya bilang kalau sedang liburan. Saya sempat tertegun. ternyata saya kangen juga ditanya secara personal seperti ini. Tau kabar saya bukan dari unggahan di media sosial. Jadi terharu.
Saya sempat membahas dengan suami, ada banyak orang yang saya lihat, membuat video dan mengunggah di halaman (bukan story) twitter atau IG ketika liburan masih berlangsung. Padahal profesi mereka bukan so called influencer yang ada hubungannya dengan jalan – jalan. Lalu saya pun mengomentari sendiri pernyataan saya tersebut : ya mungkin memang hobinya membuat video kapanpun dan dimanapun.
Lalu muncul pertanyaan yang lain : Apakah mereka benar – benar menikmati liburan dengan cara masih sibuk dengan unggahan di media sosial (bukan story)? Membayangkan pasti waktu istirahat yang dikorbankam. Padahal kan liburan ya waktunya libur ya. Bukan malah sibuk.
Atau ya memang itu yang bikin mereka bahagia.
Itu hanya segala overthinking yang sempat mampir sejenak.
Kembali lagi ke bahasan awal. Saking merasa nyamannya saya tanpa media sosial selama 4 minggu ini, saya ingin melanjutkan istirahat dari media sosial sampai waktu yang tidak ditentukan. Bisa jadi 3 bulan, bisa jadi 7 bulan (Tahun 2021 saya pernah rehat 7 bulan dari media sosial, segala alasannya pernah saya tulis panjang lebar di sini), bisa setahun, bisa selamanya, entah juga. Saya tidak ada rencana pasti. Cukup dijalani saja. Yang pasti, karena rehat dari medsos, saya jadi punya waktu untuk kembali menulis di blog. Memang saat ini blog sudah tidak populer lagi ya. Kalah pamor dengan media sosial. Tapi saya tetap setia menulis di sini. Meski tidak sesering dulu.
Saya menikmati hidup saat ini yang lebih menyenangkan tanpa media sosial. Lebih banyak waktu tanpa terdistraksi fokus. Lebih hadir untuk diri sendiri, anak – anak dan suami. Lebih bisa memikirkan hal – hal yang perlu. Lebih ada untuk diri sendiri. Bisa kembali menulis di blog. Banyak waktu untuk berjeda dengan hiruk pikuk dunia luar. Bisa kembali terhubung dengan teman – teman lama dengan berbagi kabar lewat WhatsApp.
Tanpa media sosial saja saya sudah sibuk sekali. Kenapa dulu saya bisa punya waktu banyak ya dengan aktifitas media sosial? Padahal siang hari rasanya kerjaan kok tidak selesai – selesai. Jadi heran dengan diri sendiri.

Saat di Landskrona, Swedia. Menunggu anak – anak yang sedang main seharian di pantai dengan membaca buku sampai tertidur. Ini suami yang memfotokan diam – diam. Katanya takjub lihat saya tidak lengket dengan telpon lagi :))))
Jadi kalau ada siapapun mutua atau follower saya yang kebetulan mampir ke blog dan membaca tulisan kali ini, saya mengabarkan dalam keadaan yang baik – baik saja. Kalau kalian kangen dengan segala celotehan saya, silahkan sering – sering mampir ke blog ini untuk ngecek tulisan terbaru dari saya *PD jaya dikangenin haha.
Maya bilang kalau kangen dengan story saya bagian pasukan soang :)))
– 28 Agustus, 2025 –