Dunia blog saat ini, tidak seramai 11 tahun lalu saat saya mulai menulis di WordPress. Sebelum aktif di sini, saya juga rajin menulis di Blogspot, Multiply, Tumblr. Friendster termasuk tidak ya, karena dulu juga rajin curhat di sana. Ya tulisan saya di blog memang tidak jauh dari curhat, cuma tampilannya saja yang berbeda. Kalau di Blogspot, curhat dalam bentuk puisi. Di Multiply sering menuliskan kegundahan dalam bentuk tulisan pendek.
Di WordPress, saya mulai belajar menulis panjang tentang dokumentasi kehidupan sehari – hari, peristiwa terkini yang terjadi, cerita jalan – jalan, sampai cerita keluarga. Menulis di sini, dari saya dan suami belum menikah, sampai sekarang kami sudah punya anak tiga. Hanya saja, untuk cerita tentang anak – anak, memang saya batasi tidak saya buka semua di sini. Cerita tentang suami juga, tidak terlalu banyak. Saya membatasi menuliskan tentang keluarga, berkaitan dengan privasi. Sebagian besar yang saya tuliskan di sini ya tentang kegiatan saya, kegelisahan, maupun uneg – uneg di kepala yang perlu dikeluarkan.
Blog ini awalnya dibuat karena komitmen kami berdua untuk menulis, pun karena suami suka menulis. Itu kenapa nama blognya Deny dan Ewald. Walaupun Denald sendiri bukan singkatan nama kami berdua (meskipun kalau cocoklogi sebenarnya bisa ya hahaha). Awal – awal memang masih dijalur yang benar, suami masih menulis di sini. Lama – lama dia mangkir dan menulis di blognya sendiri. Lah, bagaimana ini :))) Ya sudah, selanjutnya saya sendiri yang solo karir di sini.
Denald itu nama alias yang sudah saya gunakan sejak SMP. Denald kependekan dari Deny suka Donald hahaha iya, Donald Duck. Saya memang penggemar Donald.
Seingat saya, 2014 sampai sekitar sebelum pandemi, WordPress masih ramai. Masih banyak yang menulis lalu saling berbalas komentar. Dari cerita sehari – hari yang ringan sampai pembahasan berat seperti politik. Dari yang hanya kenal di dunia blog, sampai kopi darat dan berteman sampai sekarang. Saya masih berteman baik sampai saat ini dengan beberapa blogger yang kenal di WordPress kisaran tahun 2014 – 2017, sering jalan bareng, ngobrol nyambung, ketemuan kalau mudik, sampai nggosip di WhatsApp. Ada juga yang sudah tidak sejalan lagi. Namanya dinamika kehidupan, ada yang datang dan ada yang pergi. Tidak mengapa.

Semakin tahun, saya mulai merasa dunia blog semakin sepi, terutama di WordPress. Entah untuk media blog yang lain. Setidaknya beberapa blogger yang saya ikuti sudah jarang sekali menulis, bahkan memutuskan tidak menulis di blog lagi dan pindah ke media sosial. Misal lebih aktif menulis di twitter, Quora, Substack atau beralih jadi konten kreator di tiktok, Youtube, dan Instagram. Semakin maraknya media sosial, bisa dipahami kalau ngeblog itu jadi hal yang membutuhkan ekstra. Bukan hanya ekstra fokus, waktu, pun tenaga. Sementara menulis di media sosial, bisa dengan cerita singkat atau bahkan tanpa cerita hanya unggah foto atau video saja. Menulis panjang di blog lebih nyaman di depan laptop atau komputer, sedangkan di media sosial bisa dilakukan melalui telefon genggam. Belum lagi, ada yang sudah membayar biaya anggota per tahun di blog kemudian jarang menulis, berasa rugi uang. Sedangkan di media sosial, gratis.
Sayapun mengakui, sejak pandemi, menulis di WordPress frekuensinya jadi jarang. Apalagi sejak di twitter saya pelan – pelan mempunyai banyak pengikut, akhirnya lebih aktif di sana. Interaksinya pun menyenangkan. Instan dan menemukan komunitas baru. Bisa dijadikan tempat berjejaring. Menulis di blog jadi bolong – bolong. Ditambah aktifitas saya di dunia nyata yang memang lumayan menyita waktu. Mengurus 3 anak yang super aktif, ada bisnis yang dikerjakan, berjibaku dengan kegiatan sehari – hari, dan menyoba menyeimbangkan peran antara sebagai istri dan tidak melupakan diri sendiri.
Setahun belakang ini, saya pun menambah media sosial di Instagram dan Threads. Memang cari perkara baru nambah medsos ini. Dipikir kebanyakan waktu padahal sehari – hari bisa duduk cantik saja sudah Alhamdulillah :))) Makin jaranglah saya ngeblog. Terlena dengan “mainan” baru. Terlena dengan segala kenyamanan di sana. Meskipun pada akhirnya, saya putuskan untuk hiatus di semua platform media sosial yang saya punya sejak 6 bulan terakhir. Bosen juga ternyata dan saya ingin kembali fokus dengan dunia nyata. Fokus dengan diri sendiri.
Saya kembali lagi aktif ngeblog 3 bulan belakang ini. Sejak awal ngeblog dulu, memang tujuan saya untuk mendokumentasikan dan menumpahkan apa yang ada di kepala, secara runtun. Dari kecil saya memang suka menulis. Bahkan karena suka menulis, saya pernah ikut keroyokan menulis di beberapa buku. Ceritanya saya tuliskan di sini. Dulu senang sekali kalau setelah menulis lalu ada yang meninggalkan komentar. Saling berbalas jawaban. Sekarang menyadari WordPress mulai sepi, jadi saya sudah niatkan bahwa ada atau tidak ada yang komen, menulis tetap berjalan. Kalau ada yang baca Alhamdulillah, tidak ada yang baca ya tidak masalah. Ada yang meninggalkan komentar saya senang, kalau tidak ada yang komentar sama sekali, ya sama senangnya.
Kesenangan ngeblog sekarang buat saya mulai bergeser. Bukan lagi tentang interaksi antar blogger, tapi lebih ke berinteraksi dengan pikiran sendiri. Berkoneksi dengan diri sendiri. Dulu juga begitu, sekarang lebih intensif lagi. Perlahan mulai menata kembali fokus di otak yang sempat kocar kacir karena terlalu aktif di media sosial dengan kesenangan instan dan konten yang pendek – pendek. Sekarang lebih berteman dengan sunyi di blog. Saya menulis sekarang untuk meditasi dan ketenangan diri. Bukan lagi untuk mencari gegap gempita tenar ataupun pujian. Dan kesenangan ngeblog memang tidak tergantikan, buat saya.
Tentang semangat ngeblog, saya pernah menuliskan tema ini juga saat hari blogger Nasional tahun 2021. Silahkan baca di sini. Sama dengan yang saya tuliskan di sana, sampai kapanpun, saya akan tetap semangat ngeblog. Rasanya beda antara menulis di blog dan di media sosial. Di blog selain bisa menulis panjang, juga bisa melatih runtun dan fokus. Sedangkan di media sosial, memang lebih gampang dan ringkes, tapi rasanya berbeda. Kurang penuh, ada ruang kosong yang tidak bisa terisi oleh menu – menu canggih media yang lain.
Kalaupun saat saya menulis panjang di media sosial, misal Instagram, tetap saja tidak dibaca dengan tuntas oleh mereka yang melihat foto yang saya unggah. Tetap menanyakan apa yang sudah ditulis di sana. Ingin tepuk kepal, tapi ya sudah, mencoba memahami. Karakteristik pengguna Instagram memang suka yang singkat padat. Memang harusnya di Instagram itu tidak untuk menulis panjang tapi mengunggah foto dengan cerita yang ringkas. Saya yang biasa menulis di blog, lumayan kagok juga ketika saat itu mencoba aktif di sana. Bahkan mengunggah Insta Story saja, pasti ada cerita panjangnya hahaha. Susahlah saya beradaptasi. Walau ternyata ya banyak yang suka dengan unggahan story saya yang penuh cerita itu. Karena kalau membuat story, saya selalu persiapkan dengan matang. Tidak asal unggah. Pasti ada cerita yang dituliskan.
Buat saya, menulis di blog tetaplah yang terbaik. Meski ngeblog bukan tren lagi di masa kini, saya akan tetap setiap menulis di sini.
Terima kasih untuk kalian yang sudah mampir ke blog saya dan membaca segala tulisan dari semua suasana hati, opini, cerita perjalanan, ataupun cerita acak lainnya. Terima kasih untuk yang meninggalkan komentar. Terima kasih sudah menyediakan waktu untuk bertahan membaca sampai selesai.
Selamat hari blogger Nasional.
Mari kita semarakkan lagi dunia blog.
Para blogger, yuk nulis di sini lagi!
- 27 Oktober 2025 –
Halo Mbaak.. Lama tak berkomen-komen. Klo aku jd stuck ngeblog karena 3 tahun ini punya kerjaan full time, jadinya sudah rumit untuk nulis-nulis. Tapi skrg lagi agak burn out jd banyak bengong-bengong, jadi ingat blog, dan buka2 alamat blog favorit jaman dulu. Sedih deh, banyak yang sudah hilang atau berubah bentuk. Padahal bagiku Blog itu harta karun.
Hai Nita, terima kasih sudah mampir ke blogku ya. Dan aku juga senang baca lagi tulisan – tulisanmu.
Aku sempat vakum ngeblog karena terlena dengan medsos sekarang karena lagi off medsos, jadi balik rajin nulis lagi. Dalam rangka mereset otak juga. Supaya sehat lagi otakku.
Iya bener, banyak blogger2 lama yang blognya sudah hilang ga bisa dibuka lagi. Sayang banget. Dan banyak yang ga ngeblog lagi, pindah bikin konten di medsos.
Hi Mba Deny, aku dulu pembaca blog ini, lalu sempat lama tidak blogwalking (aduh isitilah itu), hingga bulan ini memutuskan buat blog baru dan mulai jalan-jalan mengunjungi blog (yang semoga) masih ada. Blog aku yg existing masih ada tapi lebih jamet hahaha. Niat buat blog baru juga ingin kembali menulis lebih tertata lagi. Salam kenal lagi, Mba Deni. Mari kita terus menulis 🙂
Hai Fatma,
Salam kenal juga ya. Maaf mungkin aku lupa. Terima kasih sudah membaca tulisan2ku selama ini dan menuliskan komentar di sini akupun beberapa bulan ini lagi cari2 blog yang bisa kufollow dan bisa baca2 tulisan mereka. Ini seperti memulai lagi dari awal. Follow blog, blogwalking, saling komen. Menyenangkan ya masa2 itu. Aku follow blogmu ya Fatma.
Halooo Mbak Denny, dulu aku termasuk yang sering baca tulisan Mbak namun yaaa gitu deh, keasikan buka medsos, jadi blog pribadi tidak terurus 🙂
Belakangan ini muncul lagi rasa kangen baca tulisan-tulisan para blogger plus pengen lagi nulis-nulis panjang yaaa kayak dulu. What a gold moment banget hehe…
Selamat hari blogger, Mbak Denny!
Hallo Deva,
Terima kasih ya kamu selama ini baca blogku dan juga menuliskan komentar
Iya akupun karena terlalu intens dengan media sosial, sampai mau nulis lagi jadi kagok sendiri. Otak beneran butuh adaptasi menyusun kalimat panjang. Aku sedang rehat medsos sekarang, jadi pengen sering2 nulis di blog juga blogwalking. Cari2 blog yang bisa kufollow dan meninggalkan komentar di blog2 yang menuliskan cerita.
Mari kita hidupkan lagi jaman2 blogwalking.
Mari menulis lagi Deva. Selamat hari blogger nasional ya.
Mbak Deny selamat hari blogger 🙂 jadi tau kepanjangan denald ternyata deny suka donald duck 🙂 selama ini kupikir kependekan dari nama mbak & pak suami 🙂
Kalo aku semenjak awal motifku nulis di blog dari tahun 2000 an adalah karena memang suka sekali menulis & suka berbagi cerita. 🙂 Manusia kan kayak gitu ya mbak? Kalo ada pengalaman yang enak atau gak enak pasti cerita ke temen2. 🙂
Thanks ya mbak sudah berbagi refleksi ngeblog 🙂
Selamat hari blogger nasional ya Messa. Terima kasih sudah selalu membaca tulisan2ku.
Memang dunia dinamis ya. Manusia yang harus beradaptasi.
Selalu suka dengan tulisan-tulisan Mbak Deny, runut dan nyaman dibaca. Semoga di sela-sela kesibukan tetap semangat dan menyempatkan untuk menulis ya Mbak..
Halo Hapsari, salam kenal ya.
Terima kasih sudah membaca tulisan2ku ya. Terima kasih buat apresiasinya. Semoga rajin ngeblog lagi kali ini bukan hanya musiman lagi :)))). Sehat selalu ya.