Perayaan Tahun Baru Cina 2016 di Den Haag

Sabtu 13 Februari 2016, kami berkesempatan untuk menyaksikan kemeriahan perayaan Tahun Baru Cina 2016 di pusat (centrum) kota Den Haag. Acara ini berlangsung dari jam 11 siang sampai jam 5 sore. Meskipun paginya sempat mendung, tapi menjelang tengah hari langit berangsur cerah, padahal beberapa hari sebelumnya hujan setia mengguyur kota ini. Saya sempat mbatin, wah, pawang hujannya ciamik nih, namun akhirnya saya sadar masak iya disini ada pawang hujan. Walaupun udara tetap saja dingin menggigit (1 derajat celcius), sampai badan saya menggembung karena harus dobel-dobel memakai baju, jaket tebal juga syal dan sarung tangan, tetapi tak menyurutkan kayuhan sepeda kami menuju centrum.

Rupanya kami terlambat karena sesampainya di Stadhuis (Balai Kota), atraksi Barongsai sudah selesai. Jadi Perayaan Tahun Baru Cina disini menyebar diberbagai tempat tetapi masih disekitar pusat kota. Nah, perayaan utamanya (panggung utama, undangan-undangan penting yang hadir, pameran, hiburan) bertempat di Stadhuis.

Stadhuis Den Haag
Stadhuis Den Haag
Teh gratis
Teh gratis
Salah satu sudut di Stadhuis
Salah satu sudut di Stadhuis

DSC00328_1

Ada untungnya juga punya badan mungil seperti saya ini. Awalnya yang terhalang orang-orang yang tingginya menjulang, tetapi karena melihat kerumunan tidak terlalu rapat, akhirnya saya bisa merangsek pelan-pelan kearah dekat panggung. Nah, begitu saya melirik kearah kiri, kok melihat anak-anak kecil dan beberapa orang dengan kamera yang lensanya semacam teropong saking gedenya, gelesotan dilantai arah depan panggung persis, dan mereka menyandar meja. Akhirnya saya ikutan duduk lesehan dilantai. Awalnya anak-anak kecil itu melihat saya dengan pandangan semacam “Hoi, kamu sudah gede kok ikutan gaul sama anak-anak kecil” tetapi tidak berapa lama kemudian mereka mulai menyapa saya. Senang mendengarkan mereka berbicara karena anak-anak ini multi bangsa. Jadi kalau mereka saling berbincang menggunakan bahasa Belanda, trus kalau berbicara dengan orangtuanya ada yang menggunakan bahasa Mandarin, ada yang menggunakan bahasa Arab *hasil nguping. Iri deh melihat mereka lancar sekali berbahasa Belanda. Sementara sewaktu mereka mengajak saya ngobrol pandangannya semacam “Mbak iki ngomong opo sih kok aku ga paham.” (kok saya jadi suudzon ya :D).

Ini beberapa hiburan yang ada dipanggung utama. Saya tidak sampai selesai acara disini. Sementara suami sudah sejak awal melipir ketempat lain, maklum dia tidak suka acara yang ada suara kencang seperti ini. Jadinya kami berpisah mencari hiburan sesuai kesenangan masing-masing.

DSC00348_1

DSC00358_1

Duh anak-anak ini menggemaskan sekali main biola. Iri ingin bisa main biola juga
Duh anak-anak ini menggemaskan sekali main biola. Ingin bisa main biola juga *gampang kepengen

DSC00379_1

DSC00380_1

Puas menyaksikan hiburan di Stadhuis, saya melangkah ke Chinatown. Ternyata disebelahnya ada bazar makanan. Saya mampir sebentar, eh ketemu suami disana. Dia sedang keliling menelisik kemungkinan mendapatkan tester makanan. Dasar!

DSC00402_1

DSC00408_1

Sepertinya enak gorengan ini, tapi tidak tahu apa
Sepertinya enak gorengan ini, tapi tidak tahu apa

Dari kejauhan terdengar suara tabuhan dan petasan rencengan, bergegas kami menuju sumber suara. Ternyata sedang berlangsung pertunjukan Barongsai. Sayangnya saya benar-benar tidak bisa menerobos kerumunan yang benar-benar padat. Pawai ini diadakan beberapa kali dibeberapa tempat sampai jam 5 sore. Nampak sekali antusias yang menonton karena setiap pawai selalu padat pengunjung dari orang-orang yang kebetulan sedang melintas ataupun mereka yang sengaja menunggu.

DSC00409_1

image1-12

Selesai jalan-jalan sebentar ke beberapa toko, saya berbelanja sayur ke toko Amazing Oriental sementara suami belanja ke toko sebelah. Belum lama memegang tas belanja, saya mendengar suara tabuhan dekat sekali. Ternyata didepan toko ini sedang ada pertunjukan barongsai. Saya langsung lari keluar dan tas belanja saya letakkan dipinggir. Jadi ada 2 barongsai, merah dan hijau, mereka akan masuk kedalam toko. Kemudian ada satu orang seperti sedang berdoa didepan dua barongsai ini lalu memberikan sayur seperti kubis untuk dimakan kedua barongsai ini. Kedua barongsai diiringi tabuhan memasuki toko dan berjalan dengan gerakan barongsai yang meliuk-liuk kesetiap lorong didalam toko. Jadi saya menebak seperti upacara supaya rejeki lancar setahun kedepan mungkin ya. Seru sekali melihatnya. Ketika barongsai sudah keluar dari toko, eh ada yang bagi-bagi angpao dan coklat. Saya kebagian 3 amplop Angpao. Wah rejeki ya, mau belanja malah dikasih uang.

Salah satu Barongsai didepan toko
Salah satu Barongsai didepan toko

DSC00420_1

DSC00424_1

Bagi Angpao
Bagi Angpao
Dapat 3 Angpao. Rejeki tahun monyet api.
Dapat 3 Angpao. Rejeki tahun monyet api.

Sepulangnya dari centrum, kami makan malam direstoran Indonesia yang baru buka dekat rumah. Saya sejak beberapa minggu ini ingin sekali makan gudeg. Akhirnya keturutan juga makan gudeg direstoran ini. Kan sudah dapat Angpao, makanya makan-makan 😀

Es campur, Nasi Gudeg komplit, bakmi goreng sate kambing.
Es campur, Nasi Gudeg komplit, dan bakmi goreng sate kambing.

Senang sekali akhirnya tahun ini bisa menyaksikan kemeriahan perayaan tahun baru Cina 2016. Sepertinya baru kali ini saya menyaksikan perayaan ini, di Indonesia belum pernah melihat secara langsung, hanya menyaksikan liputan di TV.

 -Den Haag, 14 Februari 2016-

Semua foto adalah dokumentasi pribadi