Nanti Kita ke Jepang ya …

Selama dua hari ini hujan turun terus, tidak hanya itu, suhu udara pun mulai dingin. Kami serumah pilek muter tiada akhir. Yang satu sembuh, yang satu belum, nulari yang lainnya. Begitu saja terus seperti lingkaran tak ada putusanya. Akibat hujan jadi malas ke luar rumah, saya malah produktif di dapur. Kemarin saya membuat sambel teri kacang satu toples besar, membuat sambel teri pedas dan menggoreng ikan asin. Duh nikmatnya makan ikan asin setelah sekian lama males nggoreng karena rumah pasti jadi bau setelahnya. Betul saja, saat suami pulang, begitu buka pintu komentarnya, “goreng ikan asin ya?” hahaha dia benci sekali dengan bau ikan asi. Padahal sewaktu menggoreng, pintu dapur saya buka lebar (pasti tetangga kanan kiri mbatin iki ambu opo haha) dan setelahnya saya rebus rempah2 supaya wangi. Tetep saja baunya nempel.

Karena kemarin masak yang berbau, tadi saya membuat camilan yang harum. Lumayan rumah jadi wangi Vanilla. Tadi saya membuat bubur kacang hijau dan kue labu kuning keju. Saya rajin masak selain karena suka masak, juga karena serumah doyan makan. Makanya jadi makin semangat untuk masak. Nah, kue labu keju ini andalan. Sekarang sedang musim labu kuning, jadi harganya murah. Selain saya buat sup labu, saya juga buat untuk kue. Ini kue anti gagal menurut saya. Resepnya aslinya saya mencontek, tapi saya modifikasi sendiri pada akhirnya. Kalau saya membuat ini, wah pada doyan semua. Kalau ada yang mau resepnya, kapan-kapan saya buat postingan terpisah untuk resepnya (PD sekali ada yang nanya :D). Yang pasti gampang dan anti gagal karena bahan-bahannya gampang dan caranya pun gampang. Seminggu ini saya sudah membuat tiga kali. Rasanya tidak terlalu manis (saya tidak suka manis), aroma keju dan menteganya menggoda. Penampakan baru diangkat dari oven seperti ini :

Kue labu keju baru mentas dari oven
Kue labu keju baru mentas dari oven

Nah minggu lalu, saya juga membuat kerajinan tangan. Lumpia (isi rebung, wortel, tahu), Martabak telur pakai kulit lumpia, dan kue labu keju. Karena membuatnya banyak, jadi bisa dimakan sewaktu Yayang dan si kembar ke rumah, bagi-bagi ke tetangga, Mama dan dimakan serumah. Semua suka, syukurlah. Dan hari minggunya saya membuat sate ayam dan oseng sawi (putih dan hijau). Hari minggu bertepatan dengan waktu winter jadi jam dimundurkan satu jam. Harusnya sih bisa menikmati bonus tidur satu jam lebih lama, tapi kok ya serempak semua bangun tidurnya tetap seperti biasanya.

Lumpia dan martabak telur yang mejeng. Yang tidak difoto masih banyak.
Lumpia dan martabak telur yang mejeng. Yang tidak difoto masih banyak.
Lumpia, martabak telur, dan kue labu kuning keju. Versi cantiknya
Lumpia, martabak telur, dan kue labu kuning keju. Versi cantiknya
Masakan hari minggu. Sate ayam, oseng sayuran dan camilannya kue llabu keju (membuat kedua kalinya dalam 3 hari)
Masakan hari minggu. Sate ayam, oseng sayuran dan camilannya kue llabu keju (membuat kedua kalinya dalam 3 hari)
Sate ayam ala bu deny :D
Sate ayam ala bu deny 😀

Nah hubungannya cerita makanan dengan Jepang apa. Ya cerita makanannya cuma pendahuluan saja haha. Hari minggu kemarin, matahari cerah setelah beberapa hari hujan dan mendung. Walaupun cerah, tapi dinginnya minta ampun, Sekarang kalau pagi suhunya 2ºC. Brr, dingin. Makanya hidung meler terus. Nah karena matahari moodnya sedang bagus, saya mengusulkan untuk ke Taman Jepang (Japanse Tuin) yang tidak jauh dari rumah. Hari itu adalah terakhir taman ini buka untuk periode musim gugur. Jam 3 sore kami sudah sampai sana. Langsung kami menuju ke taman tersebut sambil sesekali saya berhenti untuk foto-foto seputaran Clingendael Park. Jadi taman Jepang ini letaknya di dalam taman. Sepertinya memang jadi ritual kami untuk mengunjungi Taman Jepang karena buka dua kali dalam setahun dan kami nyaris selalu ke sana. Entahlah, suka saja melihatnya. Beberapa cerita saya tentang Japanse Tuin bisa dibaca di sini dan di sini.

Clingendael
Clingendael
Clingendael
Clingendael
Clingendael
Clingendael

Eh, ternyata kami salah belok. Harusnya belok ke kiri, kami malah terus saja. Suami nanya, apa musti balik arah atau terus saja? saya bilang terus saja sekalian jalan-jalan di taman besarnya. Nanti saja terakhir baru ke taman Jepang. Kami lalu berjalanlah keliling taman lalu berhenti begitu melihat taman bermain. Setengah jam di sana baru melanjutkan jalan-jalan lagi. Nah begitu sampai pintu masuk Japanse Tuin, lha kok sudah tutup. Ternyata tutupnya jam 4. Kami sampai depan pintunya jam 4 lebih dua menit. Kraakk langsung patah hati saya. Sedih, telatnya dua menit. Tahu muka saya kecewa begitu, suami memeluk pundak saya, “Kapan-kapan kalau ada rejeki waktu dan uang, kita semua ke Jepang aslinya ya. Biar kamu bisa lihat taman jepang yang asli di negaranya, tidak yang versi mungil begini.” Duh saya jadi terharu. Langsung hati saya mengamini. Mudah-mudahan berjodoh kami sekeluarga bisa mengunjungi Jepang suatu hari nanti, meskipun suami sudah pernah ke sana beberapa tahun lalu.

Supaya saya tidak kecewa berkepanjangan, suami langsung menawari untuk mencari makanan di kota. Saya langsung girang. Memang gampangan kalau disogok makanan haha. Akhirnya kami mampir ke warung yang jual bakso dan mie ayam. Menghangatkan badan dengan menyantap bakso, mie ayam pedas, dan juga lemper.

Pelipur kecewa
Pelipur kecewa

Meskipun sedikit terselip kecewa sesaat karena telat masuk ke Japanse Tuin, tapi rasa syukur saya lebih besar dibandingkan kekecewaan yang seuprit itu. Saya bersyukur diberikan kesempatan selalu menikmati saat-saat bersama keluarga, bersyukur bisa masak untuk mereka dan melihat mereka lahap makannya, dan bersyukur bahwa kami diberikan kesehatan dan umur yang berkah hingga detik ini.

Clingendael
Clingendael

-Nootdorp, 31 Oktober 2018-

21 thoughts on “Nanti Kita ke Jepang ya …

  1. Halo mbak. Salam kenal ya. Pertama komen nih karena ngiler lihat kue labu kejunya. Boleh minta resepnya gak mbak? Kebetulan banyak stok labu di rumah. Sudah dibikin kue labu dan roti labu.. Jadi bingung mau diolah gimana lagi, soalnya klo disayur malah gak laku hehehe. Terimakasih ya mbak

    1. Hallo Mita, salam kenal juga. Terima kasih yaa sudah mampir ke blog kami.
      Waahh senangnya banyak stok labu. Insya Allah segera saya ketikkan resepnya. Mumpung gampang ga banyak bahannya.Mungkin minggu depan yaa saya posting.

  2. lumpiane isine podo mb.. nggonku tak tambahi telur puyuh sing wes dimasak coklat, favorit anak2 bgt itu. Resep kue labu?? mauuuuu
    mau ke Jepang?? aamiin… aku nderekke juga boleh, ada adikku di sana 🙂

    1. Waahh enak Mbak iku lek ditambahi puyuh. Kapan2 aah nyoba.
      Mungkin minggu depan ya Mbak resep kue labunya.
      Yuukk bergandengan tangan ke Jepang hahaha. Waahh senangnyaa ada adik di sana.

    1. Waahh Asyiknyaaa mau ke Jepang. lek ngono kalian duluan aja Beth. Nanti aku tunggu postingannya di blog haha. Tahun depan masih jaga kandang :))) liburan sing cedak2 kene ae.

  3. hiyaaaa.. komenku kok ngga adaaa… sampai lupa aku nulis komen apa waktu itu..
    Ayo Den makan2 yuuuk..
    ke Jepangnya kami juga mauuuuu.. Stan sudah siap lo, te, translating, hahahaha

    1. Lhoo ga ada di Spam padahal. Waahhh sayang. Lek komen dowo enak soale mocone haha. Suwun ya.
      Ayookk makan2. Sushi all you can eat yuukk di Den Haag (mengawali impian ke Jepang ceritanya hahaha). Di Shabu2 makanan penutupnya boleh nambah sak warege. Ambil sendiri pun.

      Hahaha Ayookk Stan. Nanti kamu yang jadi transtalor yaa. Tante mantuk2 ae sok paham :)))

  4. Wah bagus banget, aku malah belom pernah ke Japanese tuin yg itu, di Hasselt Belgia malah udah. Aamiin semoga suatu saat nanti bisa ke Jepang, aku juga selalu berharap suatu saat bisa ke Jepang lg, kangen suasana disana.

    Nah semua makanan yg kamu foto hampir semuanya dah nyoba. Asli semuanya enak dan favourite ku lumpia semarang , rasanya lebih enak dari yg asli, duh mauuuuuu lagi. Ngebayangkan Teri kacang aku langsung ngiler.

    Aha! Ada mie ayam dan baso kuah. Yg itu juga rasanya aku kenal.

    1. Baguuuss Yang Japanse Tuin. Coba pas musim semi tahun depan. Mereka buka dua kali setahun. Pas musim semi dan musim gugur. Tapi bukanya cuma selama dua minggu. Jadi cek jadwal aja. Biasanya April dan Oktober bukanya.

      Hahaha makasih Yang. Kapan2 kalau ada waktu ke rumahmu dan pas aku lagi mood bikin, tak bawakan.
      Haha iya itu bakso dan mie ayam pasti kamu dah hapal luar kepala :)))

  5. Mba Den, tanggung jawaabbb. Pas liat kue di dalam loyang, aku langsung glek. Jam 14.30 di sini, jadi waktunya coffee break hahaha..

    Amiiin, semoga bisa ke Jepang.

    1. Amiinnn bisa mengikuti jejakmu ke Jepang ya Ji :))
      Uwenaakk banget Ji kuenya haha. Bangga karena jarang2 bisa bikin kue. Sekalinya bisa, eh bikin ini mulu *mumpung pada doyan belum bosen semua

  6. Labu kuning mengingatkan aku pas MPASI, lepas itu ya gak pernah lagi. Lihat di tukang sayur labu kuning pun gak selera belu. Mungkin karena gak tau cara mengolah dan merasakan enaknya. Aku malah lebih sering beli labu siam. Hehe. Btw, goreng teri memang selalu ninggal bekas, tapi bikin candu. Semoga virus flu segera pergi ya, mbak.

    1. Oh iya bener Fran, rasanya labu kuning emang andalan Mpasi ya. Andaikan aku doyan kolak gitu tak bikin kolak aja gampang. Tapi sayangnya aku ga terlalu doyan kolak. Makanya kalau ga dibikin sup labu, bikin kue ini.
      Labu siam enak dicocol ke sambel. Aku biasanya makan mentahan. Tapi kalau dikukus lebih enak ya, rasa manisnya keluar.
      Makasih Fran, sudah ilang pileknya. Sudah mulai adaptasi sama dingin.

  7. Makanan yang paling bikin aku ngiler si kue labu dan martabaknya plus si cabe rawit <3<3<3 Dan aku turut mengaminkan doa Mas Ewald biar Deny sekeluarga bisa lihat taman asli Jepang di Jepang 🙂

    1. Haha makasih. Cabe rawitnya meskipun segede bagong tapi ga pedes sama sekali. Beda sama rawit ijo di Indonesia, kecil tapi nylekit pedesnya. Ini impor dari Thailand.
      Amiinn makasih Inong doanya. Mengikuti jejakmu menginjakkan kaki ke Jepang.

  8. naksir sama lumpianya. lumpia sampean ayu tenan. aku doyan banget sama lumpia. pas hamil kemarin ngidam lumpia, dibawain lumpia semarang sama mertua, tapi ga kemakan. trus si bocah saiki ngileran. wkwkw.

    daann wiihhh sambel teri iwak asin. isuk isuk moco iki jadi laper lhoooo. sambel teri dimasukin botol? tahan sampe berapa lama itu mbak kalo disimpen?
    aku selama ini beli sih. ga pernah bikin dewe. jadi penasaran resepe.

    aamiin aamiin…semoga bisa cuss berangkat ke Jepang ya 🙂

    1. Lek lagi mood masak ancene hasile dadi ayu2 ngono Na. Nah, mengumpulkan mood gawe nggulung2 lumpia iku sing angel, mangkane jarang nggawe meskipun seneng ngemplok i lumpia haha.
      Lek bayi ga ileran patut dipertanyakan ke bayi annya Na haha.
      Sing dimasukkan ke toples bukan sambel teri Na, tapi teri kacang. Sambel terine tak lebokno kotak trus simpan kulkas. Lek teri kacange simpan luar kulkas. Tahan sampe sebulan an. Masalahe seminggu aku wes entek sak toples haha soale digado.
      Resepe teri kacang gampang. Teri digoreng, kacang digoreng. Bawang putih iris tipis, cabe iris tipis. Banyaknya sesuai selera ya. Karena aku suka bawang putih, kubanyakkan. Tumis baput dan cabenya. Kalau sudah agak kering, masukkan teri dan kacangnya. Aduk rata. Api kecil aja ya. Kasih sedikit gula supaya gurih karena asinnya sudah dapat dari terinya. Wes matikan api lek bumbu wes merata.
      Kalau sambel teri bumbunya baput dan cabe digoreng trus diulek sama garam. Ulek teri dicobek sambel tadi tambahkan kemangi biar makin ngentek2no nasi haha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.